Jakarta - Aksi begal motor belakangan ini semakin marak. Setelah terjadi di daerah Depok, Jawa Barat, Begal juga beraksi di Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Di dua lokasi terakhir, pelaku mendapat amukan massa. Bagaimana mengatasi berbagai peristiwa yang meresahkan masyarakat ini?
Pengamat Kepolisian Hermawan Sulistyo menilai, para Kapolres harus tegas dan berani berkorban untuk mengentaskan tindakan kriminal yang mengganggu keamanan warga tersebut. Kapolres diminta mau terjun langsung dan tidak hanya sekedar memerintah anak buahnya untuk menjaga keamanan wilayahnya.
"Kapolres-Kapolresnya harus betul-betul tegas, berani dan mau berkorban. Artinya, kalau ada kejadian 2 sampai 3 kali di wilayahnya sampai malam, ya jangan tidur dia (Kapolres), jangan hanya nyuruh aggotanya," kata Hermawan saat berbincang dengan detikcom, Selasa (24/2/2015) malam.
Selain itu, lanjut Hermawan, masalah anggaran juga menjadi persoalan. Menurutnya, anggaran operasioanal harus lebih tinggi dari anggaran rutin.
"Anggaran 67 persen habis untuk gaji, jadi biaya operasionalnya itu hanya sekitar 33 persen, itu tahun kemarin (2014-red). Tahun ini sudah bisa ditekan, biaya rutin ini jadi 63 persen. Jadi tingkatkan biaya operasional, sehingga polisi tak perlu cari tambahan di jalan untuk bensin. Sebab bensin satu mobil (patroli) hanya bisa sampai 50 km, sedangkan wilayahnya luas," ujarnya.
sumber: detik.com
0 komentar:
Posting Komentar